Kehadiran Direktur Pascasarjana Dr.Hj. Rita Retnowati., M.S dan Rektor Universitas Pakuan Dr.H.Bibin Rubini.,M.Pd Membuka dan meresmikan seminar yang dilaksanakan oleh Program Studi Manajemen Pascasarjana Universitas Pakuan bertemakan “Peluang dan Hambatan Investasi Kota Bogor 2014”. Kota Bogor yang memiliki lokasi geografis dan strategis sebagai wilayah penyangga ibu kota Negara Republik Indonesia semestinya dapat di manfaatkan oleh keragaman steakholder yang ada gunanya menciptakan peluang investasi dan menjaga image (jangan sampai terjadi kota 1000 angkot). Universitas Pakuan dalam hal ini tidak tinggal diam dalam memberi solusi terhadap suatu pemikiran untuk berkembang adanya perubahan kota bogor kedepan, dan tidak ingin menjadi menara gading, karena lebih baik jadi menara air.
Terima kasih yang sudah hadir berkenan meluangkan waktunya sebagai pembicara Ketua Prodi Manajemen Pascasarjana Universitas Pakuan Dr.H.Hari Gursida.,MM.,SE.,Ak. Mulyatma Soepardi ,SH, Pengusaha Hotel dan Restauran Gumati, Dr. Erik Irawan Suganda Ketua Kadin Kota Bogor yang memiliki pengalaman di bidangnya serta semangat memberi keilmuannya kepada peserta. Seminar ini jangan dijadikan kegiatan kalender akademik saja, tapi harus menghasilkan resumenya untuk membantu dalam menuju perkembangan investasi yang maksimal baik secara macro dan micro di Kota Bogor.
Narasumber sesi pertama Dr.H.Hari Gursida mengatakan kota ini memang sangat menggiurkan bagi siapa saja investor yang memanfaatkannya, asal harus memiliki jiwa dan semangat kuat mengambil resiko.. dan juga taat kepada semua peraturan daerah.
Narasumber ke 2 lain halnya Mulyatma Soepardi SH Setiap manusia lahir di dunia dan menikmati hidup ini harus punya mimpi disertai dengan flosofinya untuk orang banyak, jangan selalu menyepelekan hal-hal kecil, memiliki nilai kreatif dan nawaitu, sehingga dampak perkembangan kota sebagai kota parawisata dan kuliner dapat mendatangkan devisa bagi peningkatan anggaran pandapatan belanja daerah pemerintahan Kota Bogor.
Narasumber ke 3 Dr.Erik Irawan Suganda mencermati kondisi Kota Bogor memiliki kekuatan yaitu dengan jumlah masyarakat kota besar, tingkat IPM (kesehatan, pendidikan dan daya beli) menengah atas dengan perdagangan barang dan jasa tinggi, sebagai kota bersejarah, nyaman, aman dan Pusat IPTEK khususnya bidang pertanian . Tapi ada kelemahannya tidak memiliki sumber daya alam (tambang, hutan, pertanian, perikanan) kepastian hukum dan peraturan belum maksimal, pemerintahan belum sepenuhnya fokus pada peningkatan ekonomi masyarakat. Kendala yakni keterbatasan lahan yang dimiliki kota bogor, sistim transportasi sulit dikembangkan, tata ruang kota yang belum optimal dilaksanakan dan belum mengakomodasi keseluruhan kegiatan perekonomian, termasuk PKL. Yang mengakibatkan kemacetan sering terjadi.
Narasumber terakhir Dr.Bima Arya walikota dan wakil walikota yang akan dilantik pada bulan April 2014 mengatakan untuk program kerja pemerintahannya di Kota Bogor dari segala aspek pembangunan dan pengembangan tertib dalam melayani investor dengan menghilangkan tatacara birokrasi yang rumit dan transparan guna menunjang Kota Bogor yang ideal sebagai kota parawisata dan kuliner dan satu hal yang penting sekali guna mendaptkan APBD Pemerintahan Kota dengan mengubah tata cara manual ke arah moderenisasi digital yaitu wajib pembayar pajak melalui pelayanan pajak secara online.